Blush & Bronzer

Orang Mesir Kuno dikenal karena kreasi kosmetik mereka, khususnya penggunaan rouge. Piktograf Mesir kuno menunjukkan pria dan wanita mengenakan pemerah bibir dan pipi. Mereka memadukan lemak dengan oker merah untuk membuat noda yang berwarna merah.

Pria dan wanita Yunani akhirnya menirukan tampilan, menggunakan mulberry hancur, jus bit merah, stroberi hancur, atau bayam merah untuk membuat pasta. Mereka yang memakai riasan dianggap kaya dan melambangkan status karena kosmetik mahal.

Di Cina, Rouge digunakan sedini Dinasti Shang. Itu dibuat dari sari daun yang diekstrak dari bunga merah dan biru. Beberapa orang menambahkan daging sapi dan pankreas babi untuk membuat produk lebih padat. Wanita akan mengenakan pemerah pipi dan bibir yang tebal. Dalam budaya Tiongkok, merah melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan bagi mereka yang mengenakan warna.

Di Roma Kuno, pria dan wanita akan menciptakan pemerah pipi menggunakan timah II, Iv (timah merah) dan cinnabar. Campuran itu diketahui menyebabkan kanker, demensia, dan akhirnya kematian.

Pada abad ke-16 di Eropa, wanita dan pria akan menggunakan bubuk putih untuk mencerahkan wajah mereka. Umumnya wanita akan menambahkan pemerah pipi yang tebal di samping mereka.